Disebuah
hutan hiduplah seekor tikus kecil badannya sangat kecil, jika ia
berjalan ia akan melompat kesana kemari. Tikus kecil itu tidak menyukai
tubuh nya yang kecil ia ingin seperti hewan lain yang besar, bisa
melakukan apa saja dan memiliki tubuh yang bagus. Tikus sangat iri
kepada hewan-hewan yang ada dihutan.
Suatu
pagi yang cerah, tikus melihat gajah yang besar lalu ia bertanya kepada
seekor gajah tersebut “Hei gajah, kenapa tubuhmu sangat besar? Gajah
menjawab “Memangnya kenapa tikus ? tubuhku sudah seperti ini sejak
lahir.” Tikus berkata “Bagaimana caranya supaya tubuhku bisa sepertimu?
Aku sangat ingin memiliki tubuh seperti mu” Gajah pun menjawab “kau
tidak bisa sepertiku karena kita berbeda” tikus berkata lagi “Lalu
bagaimana dengan gadingmu? Aku ingin memliki gading sepertimu, apa aku
bisa meminta salah satu gadingmu? Gajah menjawab “gadingku ini tidak
bisa dilepas jika kau mau aku mempunyai gading tiruan yang lebih kecil
dari gading ku” tikus berpikir dan menjawab “baiklah, serah padaku
gading itu”
Lalu
gajah memberikan gading yang terbuat dari kayu kepada tikus, kemudian
tikus memasangnya di atas kepalanya “gading ini sangat berat, aku tidak
mampu memakainya, ambilah ini aku kembalikan saja kepada mu” kata tikus
sambil memberikan gading dari kayu itu kepada gajah
Lalu
gajah memberikan gading yang terbuat dari kayu kepada tikus, kemudian
tikus memasangnya di atas kepalanya “gading ini sangat berat, aku tidak
mampu memakainya, ambilah ini aku kembalikan saja kepada mu” kata tikus
sambil memberikan gading dari kayu itu kepada gajah
Ditengah
jalan tikus bertemu dengan seekor burung ia memiliki bulu yang berwarna
putih dan halus dan ia dapat terbang kemanapun ia mau. Tikus iri
kepadanya, tikus ingin seperti burung yang dapat terbang kemanapun tanpa
harus melompat seperti yang dilakukan oleh tikus selama ini. Tikus
berkata “Hei burung , bulu mu itu sangat cantik apakah kamu bisa terbang
tinggi ?” burung menjawab “tentu saja, hampir semua jenis burung sama
seperti ku” tikus berkata lagi “Apakah aku boleh meminta sayapmu? Aku
ingin mencobanya”
Burung
menjawab “sayapku tidak bisa dilepas, kalau kamu mau aku bisa
memberikanmu beberapa helai buluku” tikus mengangguk dan burung
memberikan beberapa helai bulunya
Setelah
menerima bulu dari burung, tikus pun menempelkan bulu tersebut ke
punggungnya tikus berkata dalam hati “dengan bulu burung ini aku akan
bisa terbang dan aku akan menjadi tikus pertama yang bisa terbang”
kemudian tikus naik keatas pohon dan bersiap untuk terbang. burung yang
melihatnya naik keatas pohon langsung berteriak “Apa yang mau kau
lakukan tikus ?!!”tikus menjawab “aku ingin sepertimu, aku ingin
terbang!!” burung menjawab “jangan tikus, jangan lakukan itu!!”
Namun
terlambat tikus melompat dari atas pohon dan jatuh ketanah. Buukk...
tikus jatuh ketanah dan badannya terasa sangat sakit sekali.
Setelah
itu ia pergi menghampiri singa, lalu bertanya “singa, kenapa kamu
memiliki taring yang tajam? apakah aku bisa memiliki taring seperti
kamu?”
Singa
berpikir dan berkata didalam hati nya “wah, ini adalah santapan yang
lezat” singa menjawab “tentu bisa, coba kau mendekat dengan ku dan
melhat taringku. Jika kau mau ambillah
tikus berkata “bagaimana cara aku mengambilnya?” singa menjawab “kau masuk kedalam mulutku dan ambil taringku
tikus mengangguk dan masuk kedalam mulut singa, saat tikus mau mengambil taring singa
Dari
kejauhan banteng melihat singa yang ingin memakan tikus, lalu tiba-tiba
ia menendang singa sampai singa dan tikus jatuh, pada saat itu juga
banteng langsung menyuruh tikus naik kepunggungnya dan mereka pergi lari
sekencang-kencangnya
Dan akhirnya tikuspun menyadari bahwa sifat
irinya selama ini, semenjak kejadian itu tikus menjadi hewan yang baik
hati dan menerima kekurangannya.
Tamat
Amanat dari cerita ini kita tidak boleh iri kepada siapapun dan menerima segala kekurangan dan kelebihan kita sendiri.
izin share ya penulis
nb : isi cerita sama, tapi diceritakan ulang dan ditambah akhirnya